top of page

KISAH KITA

Writer's pictureSicika

Jatuh Bangun Mengejar Bintang

Updated: Nov 29, 2018


Kala itu malam terlihat gelap

Padahal bintang sudah berenang ke permukaan

Rintik kesedihan turun saat itu

Oh, ya, semesta tahu mengapa langit terliha sangat gelap


Seseorang menyalahkan dirinya malam itu

Katanya tidak berhasil meraih bintang

Tidak tahu siapa yang harus disalahkan

Dirinya atau bintangnya?


Berulangkali belati tertancap di dadanya

Masih bimbang siapa penyebab langit itu gelap

Bulan bilang itu salah bintang

Tapi ia bilang itu salahnya karena terlalu bodoh


Setiap detik dalam hidupnya langit terus saja gelap

Berharap diberikan satu lubang kelinci yang berujung

Makai ia akan terus merangkak hingga mencapai ujung tersebut


Ketika setitik cahaya terekam oleh pupilnya, kedua sudut bibirnya naik setengah

Tidak sepenuhnya

Nalar bilang dirinya memiliki dua pilihan

Berujung melihat bintang atau kembali melihat langit gelap


Bulan berbisik padanya

“Jangan takut untuk mengetahui mana yang akan datang.

Coba saja, hidup itu penuh kejutan.”

Meski ragu, ia lewat begitu saja di depan nalar dan berlari pada bulan


Tiba di ujung, sudut bibirnya naik penuh

Tatapannya berbinar

Oh, bulan ada di sana sedang tersenyum bersama satu kawan

Kawan bulan pamit pada bulan

Dengan tersenyum sambil menghampiri seseorang itu


Belati-belati pamit dengan sendirinya

Langit gelap mendadak butuh secercah sinar kecil


Oh, rupanya itu Bintang.

21 views0 comments

Comments


bottom of page