top of page

KISAH KITA

Writer's pictureSicika

MAAF SALAH ORANG



Hiruk pikuk mulai terasa, orang-orang berlalu lalang, tak banyak namun cukup untuk membuat kita yang melihat kelimpungan. Mungkin hari ini aku masih mujur, karna isi mall tidak terlalu penuh. Dita menemaniku, mencari bahan menggambar yang sudah kuhabiskan.


Kami memutar sembari berbincang, seakan tak mau kalah dari yang lain dan agar suaraku terdengar kami meninggikan volume suara kami. Terkadang tertawa, antara karena guyonan sendiri maupun melihat tingkah orang lain saat itu.


Masih sibuk mencari, yang kuinginkan sulit didapat. Dita mulai lelah, katanya aku terlalu banyak maunya. Mengapa tidak ambil saja? Menurutnya semua alat gambar itu sama aja. Aku diam, tak memperdulikan. Masih sibuk dengan isi pikiran dan duniaku sendiri, akhirnya Dita memilih berpisah. Ingin juga mencari hal yang menarik untuknya sendiri, dia pergi ke tempat bagian komik.


Ketika Dita berlalu, aku melanjutkan aktivitas kembali. Mencari alat yang ku rasa ku butuhkan, baru atau mungkin alat yang sama tapi aku nyaman memakainya. Hingga akhirnya ada yang cocok.

Lekas ku cari Dita, segera ingin pulang karna aku pun lelah. Ku lihat orang berbaju biru sedang hendak pergi keluar toko. Aku langsung berlari, berpikir Dita ingin pergi meninggalkan. Secepat kilat ku tarik tanganya, dan bertanya mau kemana dia tanpa melihat wajahnya.


Sedetik kemudian aku sadar, itu bukan Dita. Malu rasanya. Kalo begini rasanya mau aku saja yang segera pergi dari toko buku ini dan meninggalkan Dita.

4 views0 comments

コメント


bottom of page