top of page

KISAH KITA

Writer's pictureSicika

Aku, Pendengar Nomor Satumu



Percayalah, aku adalah pendengar terbaikmu. Dengan sabar merangkumkan segala keluh kesahmu, dengan telaten menerjemahkan mimpi-mimpimu. Merasa khawatir ketika mendengarmu sakit ataupun sedang dilanda nestapa. Bersyukur saat tahu kau baik-baik saja, lega ketika mendengarmu masih sama seperti yang dulu, penuh semangat, penuh mimpi, penuh ambisi positif. Kau tahu, tak mudah menjadi aku. Tak mudah selalu dan terus saja menjadi pendengar nomor satumu. Aku tak banyak bicara, toh kau pun tak akan peduli. Percuma. Lebih baik aku terus saja mendengarkan celotehmu. Mengenalmu, membiarkanmu larut bercerita pada sosok asing ini.


Namun sesekali, aku juga ingin berbagi cerita kepadamu. Berkata aku lelah dengan segala rutinitas yang membosankan atau sekadar berkata aku ingin meghirup udara pantai. Terkadang aku menceritakannya. Hanya saja sayangnya, kau tak pernah peduli. Itu menyakitkan, tentu saja. Tapi entah kenapa, aku tak terlalu memedulikan luka akibat sikap acuh tak acuhmu itu. Aku tetap bisa mencari secercah kebahagiaan dengan menjadi pendengar nomor satumu.


Satu waktu, kau pernah berhenti bercerita. Entah apa penyebabnya, aku tak pernah tahu. Mungkin kau sibuk, mungkin saat itu kau tak menginginkan aku. Aku sedikit mengkhawatirkan kemungkinan yang kedua. Sungguh. Karena tak ada hal lain yang dapat aku lakukan untuk menunjukkan bahwa aku masih di sini, menungggumu perlahan mengalah dan melangkah ke arahku. Aku masih peduli dan masih menginginkanmu.


Ya, seperti itulah hubungan kita. Sebatas seorang pencerita dan seorang pendengar setia. Kau pencerita ulung dan aku pendengar yang selalu ada. Pendengar yang tak banyak berkomentar. Pendengar dalam diam. Bukan karena aku tak mampu merangkaikan kata untuk membalas ceritamu, aku hanya tak memiliki keberanian.


Biarkan saja seperti ini. Kau terus bercerita dan aku tanpa lelah mendengarnya. Mengambil kesimpulan apakah kau baik-baik saja atau ada hal yang sedang kau risaukan.


Dari sini, dari tempat yang tak kau hiraukan, dari sosial media.


-------------------------------

-Author haloassyifa.wordpress.com, Assyifa.

@assyifw

2 views0 comments

Comentarios


bottom of page