top of page

KISAH KITA

Writer's pictureSicika

Kok Ditarik?



Siang itu cuaca sangat panas. Sang mentari memerkan sinarnya, menyengatkan kehangatanya hingga menusuk rongga kulit. Lalu lintas berjalan lancar tanpa kendala pak polisi mengatur dengan santai, sambil memberi apa-apa pada pengendara roda dua yang masih berada melewati garis penyebrangan.


Disanalah diriku, diatas salah satu kendaraan beroda dua bersama mas supri supir ojek online. Cuaca begitu panas, makin panas ditambahkan dengan panas mesin mesin kendaraan yang meluap ke udara. Semakin memberi kesan betapa teriknya hari ini.


Si merah mulai mati dan kuning mulai menyala, pertanda hijau sebentar lagi. Kendaraan bersiap melaju begitu pula pak supri. Setelah hijau menyala barulah semua tergesa untuk segera melaju, tak sabar dengan keadaan diam begitu lama karena cuaca begitu terik.


Tiupan angina mulau terasa, menerbangkan beberapa helai rambutku. Suara kendaraan terdengar memggebu, saling adu cepat siapa yang lebih dulu. Ku rasakan perlahakan dahaga mulai merajuk, ingin segera dilepas karena tak kuat dengan cuaca kala itu.


Sampai di minimarket segera ku beli minuman pelepas dahaga favoritku. Dengan senang aku keluar, menggandeng satu minuman lagi untuk pak supri. Kami minum bersama, nikmat rasanya. Ku lihat juga wajah pak supri yang sumringah sambil meminum minumanya.


Sudah melepas dahaga, kami bersiap pergi. Siap berangkat, tiba tiba ku rasakan tarikan kuat dibelakang tas ransel ku. Seakan ingin mengambil apa yang ada didalamnya, aku takut. Ku ingat kembali sedang maraknya kejahatan, tak sadar aku teriak meminta tolong bahkan ocehan pak supri tak ku hiraukan.


Sesaatnya setelahnya kulihat sekitar, semuanya memperhatikan tapi tak menolong. Aku penasaran, saat ku lihat kebelakang ternyata tas ku tersangkut di kaca motor lainya. Malu. Ingin rasanya terbang dan pergi dari situ.

1 view0 comments

Comments


bottom of page