top of page

KISAH KITA

Writer's pictureSicika

Satu Tapi Berbeda



Berjuta rasa ku rasakan saat berada bersamamu, saat ada disampingmu, saat berada disekitarmu. Senyummu yang manis, tawamu yang renyah dan matamu yang indah begitu mempesona. Bagai mimpi aku bertemu bidadari yang turun dari langit.


Jika ini mimpi, aku tidak mau terbangun. Terbangun untuk menatap kebenaran serta kenyataan bahwa kita berbeda. Kamu dan aku memang manusia, tapi laksana tembok cina seperti menghalangi perjalanan ikatan yang ingin aku ikatkan bersamamu.


Kita memang berbeda, kita memang tidak sama. Tapi, bukankah itu bagus? Katanya perbedaanlah nantinya yang akan menyatukanmu, perbedaanlah yang akan melengkapimu. Namun, kenapa sekarang justru karna perbedaan itu kita tidak bisa bersama dan harus berpisah?

Kenapa kamu dan aku begitu berbeda, bertanya pada langit apa yang salah dari kita berdua. Bertanya pada diriku sendiri apa yang salah sejak awal. Kamu dan aku memiliki rasa yang sama, memiliki keinginan yang sama.


Tapi, kita tetap tidak bisa bersama. Perbedaan yang kita lalui ternyata berbeda. Caramu berdoa, caraku berdoa. Ketika aku harus menjalankan kewajiban lima waktuku, kamu pergi beribadah hari minggu. Sekarang aku sadar.


Bagaimanapun kita mencoba, bagaimanapun beratnya hati ini untuk ingin tetap tinggal bersama dan menemanimu. Kita tetap saja berbeda.

5 views0 comments

Comentarios


bottom of page